Akil Baligh

Secara bahasa "akil baligh" berasal dari kata dalam bahasa arab, yaitu 'aqala yang berarti "berakal, mengetahui, atau memahami" dan balagha yang berarti "sampai". Akil baligh adalah seseorang yang sudah sampai pada usia tertentu untuk dibebani hukum syariat (taklif) dan mampu mengetahui atau mengerti hukum tersebut, suatu masa dimana amalan seorang insan manusia akan mulai dicatat oleh Allah (melalui malaikat-malaikatnya).

Adapun orang yang telah akil baligh juga disebut dengan istilah mukallaf.

Tanda-tanda seseorang telah mencapai masa akil baligh ditandai dengan beberapa keadaan sebagai berikut:

  1. Adanya menstruasi (haidh) bagi anak perempuan
  2. Mimpi Basah / Ihtilam
  3. Telah berumur lima belas tahun bagi laki-laki dan perempuan, 

Hj Afwah Mumtazah, M.Pd.I dalam artikel www.rahima.or.id yang berjudul "Pemaknaan Baligh versus Dewasa dalam Beragam Konteks : Dirasah Hadis Edisi 49" menjelaskan tanda-tanda akil sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut:

1. Adanya menstruasi (haidh) bagi anak perempuan minimal  pada saat usia 9 tahun

لا يقبل الله صلاة امراْة قد حا ضت الا بحما
Artinya:
“Allah tidak menerima shalat perempuan  haid,  kecuali ia telah berkerudung.” (HR. Ibnu Huzaimah dari Aisyah).

Maksud kata khimar/berkerudung adalah pakaian yang ditujukan untuk perempuan yang sudah baligh. Ketika shalat perempuan diwajibkan menutup kepala, leher dan dada.

2. Mimpi Basah / Ihtilam ( mimpi bersenggama hingga mengeluarkan seperma (atau dalam keadaan sadar keluar mani karena khayalan, terangsang oleh bacaan/ gambar) bagi laki-laki  dan perempuan.  Dalilnya adalah:

a)    Q.S An Nur, 24  : 59
وادا بلغ الا طفال الحام فليستأدنوا كما استأد ن الدين من قبلهم
Artinya:
“Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka juga minta izin seperti orang lebih dewasa meminta izin. “

b)    عن علي كرم الله وجهه قال : كنت رجلا مداء فسألت ان البي صلي الله عليه وسلم فقال في المدي الوضوْ وفي المني الغسل
Artinya:
“Dari Ali ra. berkata pada kita laki-laki ada madzi, maka saya bertanya pada Rasul, dan beliau menjawab: dalam madzi (lakukan ) wudhu dan di dalam mani ( lakukan ) mandi.”

c)    عن حولة بنت حكيم أنها سألت النبي صلي الله عليه وسلم عن المرأة تري في منا مها ما يري الرجل فقال : ايس عليها غسل حتي تنزل كما ان الرجل ليس عليها غسل حتي ينزل
Artinya:
Dari Haulah binti Hakim bertanya kepada Nabi tentang perempuan yang bermimpi sebagaimana laki-laki bermimpi, maka Rasul menjawab: ”Tidak diwajibkan mandi sehingga ia (perempuan itu) mengeluarkan mani, sebagaimana laki-laki tidak wajib mandi sehingga ia keluar sperma.” ( H.R Ahmad dan Nasai’)

d)    Perkataan Ibnu Hajar:
وقد اجمع العلما ءعلي ان الاحتلام في الرجال والنسا ء يلزم به العبادات والحدود وسا ئرالاْ حكام
Artinya;
Para ulama sepakat bahwa ihtilam pada laki-laki dan perempuan mewajibkan diberlakukannya ibadah, huduud, dan seluruh perkara-perkara yang terkait dengan hukum (Fathul Baary, 5/ 277)

e)    رفع القلم عن ثلاثة عن النائم حتى يستيقظ وعن الصبي حتى يحتلم وعن المجنون حتى يعقل
Artinya:
”Diangkat pena (tidak dikenakan kewajiban) pada tiga orang, yaitu : orang yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga ihtilam, dan orang gila hingga berakal” [HR. Abu Dawud no. 4403 dan At-Tirmidzi no. 1423; shahih]

f)    Adanya rambut kemaluan
عن سمره ان النبي صل الله عليه وسلم : اقتلوا شيوخ المشركين واستحيوا شرحهم  والشرح الغلمان
الدين لم ينبثوا      
Artinya:
Dari Samrah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: "Bunuhlah oleh kalian orang musyrik dewasa, dan biarkan hidup di antara mereka syarkhu."/yang belum tumbuh kemaluannya. (HR. At Tirmidzi)
Imam Syafii yang mazhabnya diikuti oleh mayoritas muslim di Indonesia mengatakan bahwa adanya rambut kemaluan adalah tanda baligh yang ditujukan untuk orang kafir, bukan untuk  muslim.  Sementara untuk tanda-tanda baligh sebagaimana dikutip dari kitab Safinatunnajah, beliau  memfatwakan tanda baligh  dalam tiga macam.

علامات البلوغ ثلاث :  تمام خمسة عشرة سنة فى الدكر و الاْنثي و الاحتلام في اللدكر والاْنثي
لتسع سنين والحيض لتسع سنين                                                                        
Artinya:
Tanda-tanda baligh ada tiga : 1) Telah mencapai umur 15 tahun  (hijriyah) untuk laki-laki dan perempuan, 2) Mimpi basah bagi laki-laki dan perempuan, dan 3) Haid untuk perempuan yang berumur 9 tahun

3. Telah berumur lima belas tahun bagi laki-laki dan perempuan, meski tidak didahului  ihtilam atau menstruasi. Ini berdasar hadis “Ibnu Umar Raodhiyallah ‘anhuma:

عرضني رسول الله صلي الله عليه وسلم يوم احد في القتال وانا ابن اربع عشرة سنة فلم يجزني و عرضني يوم الحندق وانا ابن عشرة سنة فاْجزني
Artinya:
“Aku telah mengajukan diri kepada Nabi saw. untuk ikut perang Uhud ketika aku berumur 14 tahun, dan beliau tidak mengizinkan aku. Aku mengajukan diri lagi kepada beliau tatkala perang Khandak ketika umurku 15 tahun, dan beliau membolehkan aku (untuk mengikuti perang)”. (Shahih Bukhori, no.2664 dan Shahih Muslim, no.1868)

Dawud adh-Dhahiri berpendapat bahwa tidak ada batasan tertentu untuk usia baligh. Batasan yang benar adalah hanyalah ihtilaam, ini adalah pendapat yang paling kuat.

No comments: