Rukun Iman Keenam: Beriman Kepada QADLA dan QADAR (Hinggaan Tuhan Allah)

Kita wajib percaya bahwa segala sesuatu yang telah terjadi dan yang akan terjadi, semuanya itu, menurut apa yang ditentukan dan ditetapkan oleh Tuhan Allah, sejak sebelumnya (zaman azali). Jadi segala sesuatu itu (nasib baik dan buruk) sudah diatur dengan rencana-rencana tertulis atau batasan-batasan yang tertentu. Tetapi kita tidak dapat mengetahuinya sebelum terjadi. Rencana sebelumnya itu Qadar atau Takdir artinya hinggaan. Terlaksananya berupa kenyataan, dinamakan Qadla artinya keputusan perbuatan (pelaksanaan). Sebagian Ulama’ menamakan takdir itu qadla dan qadar.
Jadi segala sesuatu terjadi dengan Qudrat dan Iradat-Nya, yang sesuai dengan qadla’ dan qadar-Nya. Maka, dalam hakekatnya, 'Kebetulan' itu tidak ada. Keterangan-keterangan tentang hal itu di dalam al-Qur’an, banyak antara lain sebagai berikut:
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
"Maa ashaaba min mushiibatin fii al-ardhi walaa fii anfusikum illaa fii kitaabin min qabli an nabra-ahaa inna dzaalika 'alaa allaahi yasiirun"
Artinya:
“Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab (Lauh Mahfudh) dahulu sebelum kejadiannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (al-Hadid: 22).
وَكُلُّ شَيْءٍ عِندَهُ بِمِقْدَارٍ
"Wakullu syay-in 'indahu bimiqdaarin"
Artinya:
“Dan segala sesuatu, bagi Tuhan telah ada hingganya (jangkauannya)”. (ar-Ra’d:8).
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللّهُ لَنَا
"Qul lan yushiibanaa illaa maa kataba allaahu lanaa..."
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad): Tiada sekali-kali akan ada bencana mengenai kami, melainkan hanya apa yang ditentukan oleh Allah bagi kami.” (al-Baraah: 51).
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى
"Wa l-ladzii qaddara fahadaa"
Artinya:
“Dan (Tuhanmu) yang telah menentukan, kemudian menunjukkan”. (al-A’la: 3).
Sumber: dari Gus Arland, dari Retno Wahyudiaty, SE. - Jakarta 2002, karya Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

No comments: